Ingin Jadi Penulis? Membacalah

Resume Hari ke-1 

Hari/tanggal : Senin, 5 Oktober 2020
Narasumber : Abdul Hakim Busro

“Mereka yang tidak berani membunuh ketakutan akan terbunuh oleh ketakutan”. Abdul Hakim Busro

Sejak pandemi yang datang tanpa disangka ini, berdampak pada terbatasnya aktivitas tatap muka bagi banyak kalangan khususnya dalam dunia pendidikan di sekolah. Hal ini memberi banyak perubahan dalam berkomunikasi terutama menjadi seringnya berinteraksi dalam dunia maya. Walaupun di daerah tempat saya bertugas masih minim sinyal, namun saya mencoba melanglang buana ke berbagai forum keilmuan khususnya dunia menulis.
Bersyukur bisa bergabung dalam kelas menulis Om Jay pertemuan pertama gelombang ke-16 ini, sebuah inisiatif yang sangat inspiratif untuk memfasilitasi dan berbagi ilmu kepada guru khususnya dalam menyelami dunia kepenulisan. Walau saya sering ketinggalan dalam menyimak materi yang disajikan, karena harus menunggu sinyal berkenan mampir dan itupun dapat di temukan di pojok atas kamar, namun inilah kelebihan jika belajar di grup Wa sehingga materi yang tertinggal dapat disimak kembali kapan saja dan dimana saja.
Abdul Hakim Busro, guru SMP Yayasan Pupuk Kaltim kelahiran Lamongan ini membuka motivasi menulisnya dengan kalimat pembuka “KATA ADALAH SENJATA”, semua berawal dari kata, dengan kata kita bisa memberikan cinta, dengan kata kita bisa memberikan luka, dengan kata kita berkreasi dengan banyak kreatifitas untuk menulis cerita, puisi, buku, dan sebagainya, oleh karena itu mulailah dengan KATA.
Abdul Hakim Busro mengungkapkan bahwa membaca adalah gerbang utama sekaligus kunci pembuka bagi yang ingin menggenggam keberhasilan. Banyak orang-orang menjadi hebat lahir karena membaca. Jika kita ingin sukses dalam menulis, maka kunci utama yang harus kita miliki adalah rajin membaca. Keterampilan menulis yang baik harus diiringi dengan kemampuan membaca yang baik pula, mustahil seorang ingin jadi penulis handal jika tidak banyak membaca. 
Penulis yang minim baca, maka tulisan tidak akan memiliki analisis yang tajam terkait tema atau objek tertentu dan pemilihan kata juga tidak akan menarik yang membuat tulisan jadi membosankan. Membaca akan menambah wawasan dan tabungan kosa kata dalam memori kita yang suatu saat ketika kita butuhkan untuk menulis maka kosa kata tersebut akan terpanggil dan mampu menghasilkan tulisan yang baik dan ide yang cemerlang. 
Memori kita menyimpan kosa kata dengan jumlah yang berbeda. Bagi yang terbiasa membaca, tentu memiliki jumlah yang lebih banyak. Karena itu, Kosa kata yang kita miliki harus cukup bahkan lebih dari cukup agar kemampuan kita dalam mengolah kata dan merangkai kalimat menjadi menarik. Dengan membaca, maka memori kita akan merekam banyak simpanan kosa kata dari buku yang kita baca yang suatu saat akan terpanggil jika kita butuhkan dalam merangkai suatu tulisan.
Menulis merupakan suatu keterampilan yang bisa dilatih. Walaupun sedemikian rajinnya kita menulis namun harus tetap diiringi dengan banyak membaca. Dengan membaca, tulisan akan memiliki varian pemilihan kata yang Beragam yang menarik sehingga tulisan mampu menjadi sarana rekreatif yang mampu membawa pembaca terhanyut dan terhibur dengan tulisan kita.
Membaca banyak topik membuat wawasan kita bertambah luas yang membuat kita mampu menganalisis suatu hal dengan sudut pandang yang tajam. Mari memperkaya gizi tulisan kita dengan bacaan yang beragam. Nah, jika ingin memutuskan untuk jadi penulis, kudu banyak baca ya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ukir Peradaban dengan Menulis

Sudahkah Kita Membaca Hari ini?