Postingan

Yuk Gabung di Komunitas Menulis

Gambar
Resume Kelas Menulis Om Jay Gel. 16 Hari/tanggal : Rabu, 14 Oktober 2020 Narasumber : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. Menulis buku, sesuatu yang masih menjadi momok bagi sebagian pendidik. Namun pada dasarnya, menulis sudah menjadi bagian dari profesinya tersebut. Banyak hal yang dilakukan seorang guru tak terlepas dari proses menulis, minimal dalam mempersiapkan administrasi sekolah, persiapan pembelajaran, maupun saat menilai siswa. Dari berbagai kesulitan menulis yang banyak dihadapi guru pada umumnya, namun tidak dengan Ibu Sri Sugiastuti yang akrab dengan panggilan Bu Kanjeng ini, walaupun merasa terlambat memulai menulis namun beliau mampu melewati tantangan untuk menghasilkan banyak tulisan, baik itu yang berupa buku solo maupun antologi. Sosok guru penulis yang memiliki keseharian mengajar, pegiat literasi, pengurus TPQ di Masjid Al Fath, Blogger, komunitas berbagai kepenulisan baik online maupun offline seperti di blog Gurusiana dan Komunitas sejuta guru ngeblog ini men

Pak Hamzah, Guru Kaya Karya

Gambar
Kelas Menulis Om Jay Gel. 16 Hari/tanggal : Senin, 12 Oktober 2020 Narasumber : Hamzah Ramdhani Guru Mulia karena karya. Ungkapan ini sungguh tepat dan semestinya mampu menjadi salah satu penyemangat bagi kita. Pak Hamzah Ramdhani adalah salah satu contoh yang  telah membuktikannya. Karena hasil karyanya baik itu berupa buku maupun konten pembelajaran berupa video, hingga kini mampu mangantarkannya menjadi guru berprestasi, Duta Rumah Belajar, pendamping guru penggerak, juara inovasi pembelajaran serta prestasi lainnya. Prestasinya sebagai finalis guru berprestasi tingkat nasional mampu mengantarkannya ke negeri tirai bambu, China bersama Om Jay dan kawan-kawan. Pencapaian ini berbekal dari portofolio dan penelitian-penelitian ilmiah yang telah dilakukannyan serta buku IPA yang telah ditulisnya. Pria kelahiran Morowali, 22 Juni 1986 ini suka menulis sesuatu yang lebih formal yang mengungkapkan data dan fakta seperti karya tulis ilmiah, buku IPA panduan guru dan siswa Kur

Belum Terlambat, Menulislah Sekarang Juga

Gambar
Kelas Menulis Om Jay Gel 16 Hari/tanggal : Rabu, 7 Oktober 2020 Narasumber : Mukminin, S.Pd., M.Pd. Bapak Mukminin, kelahiran lomongan 6 Juli 1965 memasuki dunia kepenulisan saat menginjak usia 54 tahun. Guru PNS di SMP 1 Kedungpring Lamongan ini sebenarnya sudah lama ingin menulis buku. Hal ini terlihat dari kegemarannya menorehkan cacatan hati di buku harian sejak SMP hingga kuliah.  Gerbang impian ini akhirnya terbuka sejak Pak Minin mengikuti berbagai workshop kepenulisan, salah satunya kuliah online bersama Om Jay melalui WAG PGRI gelombang 8. Terinspirasi dari ‘mantera’ Om Jay “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi”. Kisah beliau di blog yang ditulisnya setiap hari pada akhirnya diterbitkan menjadi buku hingga ke penerbit mayor. Om Jay pun mendapat kesempatan untuk menimba ilmu ke negeri China. Kuliah online menulis bersama Om Jay yang menugaskan meringkas setiap materi yang disampaikan narasumber mampu melatih diri untuk menuangkan kembali ilmu yang

Ingin Jadi Penulis? Membacalah

Gambar
Resume Hari ke-1  Hari/tanggal : Senin, 5 Oktober 2020 Narasumber : Abdul Hakim Busro “Mereka yang tidak berani membunuh ketakutan akan terbunuh oleh ketakutan”. Abdul Hakim Busro Sejak pandemi yang datang tanpa disangka ini, berdampak pada terbatasnya aktivitas tatap muka bagi banyak kalangan khususnya dalam dunia pendidikan di sekolah. Hal ini memberi banyak perubahan dalam berkomunikasi terutama menjadi seringnya berinteraksi dalam dunia maya. Walaupun di daerah tempat saya bertugas masih minim sinyal, namun saya mencoba melanglang buana ke berbagai forum keilmuan khususnya dunia menulis. Bersyukur bisa bergabung dalam kelas menulis Om Jay pertemuan pertama gelombang ke-16 ini, sebuah inisiatif yang sangat inspiratif untuk memfasilitasi dan berbagi ilmu kepada guru khususnya dalam menyelami dunia kepenulisan. Walau saya sering ketinggalan dalam menyimak materi yang disajikan, karena harus menunggu sinyal berkenan mampir dan itupun dapat di temukan di pojok atas kamar, na

Sudahkah Kita Membaca Hari ini?

Gambar
“Buku adalah pengusung peradaban. Tanpa buku, sejarah menjadi sunyi, sastra bisu, ilmu pengetahuan lumpuh, serta pikiran dan spekulasi mandek.” (Babara Tuchman). Selain itu, seperti kata pepatah, “Membaca adalah gudangnya ilmu”.  Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa membaca merupakan suatu kegiatan yang sangat penting. Dengan membaca, wawasan akan bertambah, segala peristiwa dan kejadian yang telah lalu dapat kita ketahui, serta segala ilmu pengetahuan kita dapatkan melalui membaca. Dalam Al-Qur’an surah Al-Alaq ayat 1-5 telah dijelaskan tentang pentingnya membaca. “Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”.  Dari ayat tersebut tergambar bahwa Allah memerintahkan kita untuk membaca agar kita mendapat informasi tentang dunia maupun akhirat.  Ada banyak manfaat yang

Ukir Peradaban dengan Menulis

Gambar
Kemajuan peradaban suatu bangsa ditandai dengan banyaknya karya tulis. Hal ini menandakan bahwa budaya membaca dan menulis itu sangatlah penting. Suatu ungkapan Morsey yang menyatakan bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan dalam kehidupan modern saat ini. Ciri orang terpelajar atau bangsa terpelajar apabila orang/bangsa tersebut terampil dalam menulis. Jauh sebelum itu, Imam Ali Bin Abi Thalib telah menekankan akan pentingnya menulis seperti ungkapannya yang tak asing lagi “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya”. Menulis memiliki sebuah kekuatan untuk mengubah pola pikir dan kehidupan seseorang, masyarakat, negara, bahkan dunia. Agung Pribadi dalam bukunya ‘Gara-gara Indonesia’ (2017) menuliskan bahwa Gerilyawan Vietcong menang melawan Amerika dalam perang gerilya salah satunya karena membaca buku Pokok-pokok Perang Gerilya  karya A.H Nasution dan menjadikannya pedoman dalam menetapkan strategi perang.  Contoh lain dahsyatnya kekuatan sebuah tulisan, buku Das Capital kar

Yuk, Manfaatkan Waktu dengan Sebaiknya

Gambar
Kesempatan waktu yang diberikan Allah untuk kita hidup di dunia tidaklah main-main, walau hanya sebentar (dibandingkan dengan tolak ukur waktu di akhirat) namun sangat mempengaruhi kehidupan kita kelak.  Namun kenapa kita sering lalai dalam memanfaatkan waktu yang telah Allah anugrahkan untuk kita? Mungkin kita sering terlupa memanfaatkannya dengan baik sehingga waktu kita lalui hanya dengan kesia-siaan. Seperti dalam sabda Rasulullah SAW, “Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang.” (HR. Bukhari) Banyak contoh dalam kehidupan sehari hari yang membuat kita terbuai dengan waktu seperti menunda-nunda pekerjaan, lebih banyak bersantai, mengobrol, bermedia sosial ria hingga berjam-jam, ngegame, bangun siang, bergadang malam tanpa tujuan yang jelas, nongkrong, ngerumpi, menghabiskan waktu di mall, dan sebagainya. Kadang kita menganggap masih memiliki banyak waktu sehingga menyia-nyiakannya begitu saja. Padahal kita tidak tahu berapa ja